Jumat, 30 Mei 2025
TAKDIR ALLAH
Selasa, 27 Mei 2025
ANTARA PRIVASI DAN KETERBUKAAN
Senin, 12 Mei 2025
Peran Yang Tidak Semua Orang Bisa Melaluinya dengan Baik
Dulu, ia selalu merasa pernikahan bukanlah sesuatu yang mendesak. Baginya, hidup bisa tetap utuh tanpa harus berstatus istri. Ia menikmati kebebasan, pencapaian, dan kesendirian yang ia anggap sebagai bentuk kemandirian. Namun seiring waktu, desakan dari keluarga, lingkungan, dan usia membuatnya goyah. Ia pun menikah, bukan sepenuhnya karena siap, tetapi karena lelah menjadi bahan tanya dan sorotan.
Kini, ia telah menikah. Tapi jauh di dalam dirinya, ada rasa yang belum selesai. Ia sering terdiam, membandingkan dirinya yang dulu—penuh semangat, punya waktu untuk diri sendiri, dan bisa bebas menentukan arah hidup—dengan dirinya yang sekarang, yang merasa lebih sering berkompromi daripada didengarkan. Hidupnya kini seperti berjalan sesuai harapan orang lain, bukan hatinya sendiri.
Ada kalanya ia menyalahkan keadaan: “Andai aku bisa lebih berani menolak dulu,” pikirnya. Tapi di sisi lain, ia juga sadar bahwa semua ini adalah takdir, jalan hidup yang telah tertulis untuknya. Ia mulai belajar menerima, meski belum sepenuhnya ikhlas. Di tengah konflik batin yang ia rasakan, ia terus mencoba menata hati, mencari makna dalam pilihan yang sudah diambil.
Ia tahu, proses ini tidak mudah. Ia masih belajar mencintai peran barunya, masih mencari dirinya di antara tuntutan yang membingungkan. Tapi ia tidak berhenti. Ia berjalan pelan, dengan luka yang tak selalu terlihat, namun juga dengan kekuatan yang perlahan tumbuh—karena ia tahu, menerima takdir bukan berarti menyerah, tapi belajar menemukan damai dalam kenyataan.
Selasa, 22 April 2025
Awal dari Sebuah Cerita Hidup
Rabu, 25 September 2024
AL FAIZIN KU
Pendidikan Investasi Terbaikku
Selasa, 04 Juni 2024
Ingin Kuukir kembali impianku
Seiring berjalannya waktu, kita sering kali terjebak dalam rutinitas sehari-hari, tenggelam dalam pekerjaan dan tugas-tugas yang tak kunjung selesai. Namun, di tengah kesibukan itu, terkadang ada satu impian yang tak pernah pudar: melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Impian S2, bagi sebagian dari kita, bukanlah sekadar sekolah lagi. Ia adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan, kesempatan, dan pengalaman yang tak terlupakan. Bagi saya, impian S2 bukan hanya tentang memperdalam pengetahuan dalam bidang yang saya cintai, tetapi juga tentang menjelajahi peluang baru, menemukan teman sejati, dan menginspirasi orang lain dengan perjuangan dan prestasi.
Ada begitu banyak alasan mengapa saya ingin melanjutkan pendidikan S2. Salah satunya adalah untuk meningkatkan kompetensi dan kredibilitas profesional saya di bidang yang saya tekuni. Seiring dengan perubahan cepat di dunia pekerjaan, memiliki gelar S2 menjadi semakin penting untuk bersaing dan tetap relevan. Namun, impian S2 saya juga lebih dari sekadar karier. Ini tentang mengejar keingintahuan yang tak terbatas, mengeksplorasi ide-ide baru, dan menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
Tentu saja, mengejar impian S2 tidaklah mudah. Ia membutuhkan komitmen, kerja keras, dan pengorbanan. Dari menyiapkan aplikasi, melewati tes masuk yang menantang, hingga menanggung biaya pendidikan yang besar, setiap langkah dalam perjalanan ini membutuhkan tekad yang kuat dan ketabahan yang tak tergoyahkan. Namun, saya percaya bahwa setiap rintangan adalah peluang untuk tumbuh dan berkembang.
Jadi, mari kita bersama-sama mengejar impian S2 kita. Mari kita hadapi tantangan dengan keberanian dan keteguhan hati, dan mari kita jadikan perjalanan ini sebagai sebuah kisah yang menginspirasi dan memotivasi banyak orang.
TAKDIR ALLAH
A ku percaya, apapun yang dihadapanku adalah takdir dari Allah. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini, baik ataupun buruk,...






